JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi bagi masyarakat Aceh tetap terjaga meski akses distribusi terbatas akibat bencana. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan jalur laut untuk mengirimkan tabung LPG dan sarana pendukung distribusi BBM.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV. Dumatubun, menekankan bahwa pengiriman logistik energi ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan perusahaan untuk menjaga ketersediaan energi di wilayah terdampak.
“Pengiriman tabung LPG, skid tank, serta sarana distribusi BBM ini diharapkan dapat membantu percepatan pemulihan aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah yang aksesnya masih terbatas akibat bencana,” ujar Roberth.
Kapal yang dioperasikan PT Temas berangkat dari Jakarta menuju Lhokseumawe, Aceh, pada 20 Desember 2025, membawa bantuan logistik energi. Langkah ini dilakukan agar penyaluran energi tetap lancar di wilayah yang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh distribusi darat.
Alokasi Tabung LPG untuk Masyarakat
Bantuan yang dikirimkan melalui kontainer PT Temas terdiri dari tabung LPG berbagai ukuran, yaitu:
1. LPG 3 kg sebanyak 1.800 tabung
2. LPG 5,5 kg sebanyak 1.300 tabung
3. LPG 12 kg sebanyak 600 tabung
Selain itu, dua unit skid tank dengan kapasitas masing-masing 15 metrik ton juga dikirim untuk memperkuat pasokan LPG di wilayah terdampak. Langkah ini memastikan distribusi LPG tetap efisien dan aman, bahkan di daerah yang sulit dijangkau.
Penggunaan jalur laut dan sarana tambahan seperti skid tank memungkinkan masyarakat tetap mendapatkan energi untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan ekonomi lokal. Strategi ini juga meminimalkan risiko keterlambatan akibat kerusakan infrastruktur pascabencana.
Dukungan Distribusi BBM di Wilayah Terdampak
Selain tabung LPG, PT Pertamina Lubricants turut mengirimkan logistik pendukung distribusi BBM, seperti 720 drum merah putih, 10 unit Intermediate Bulk Container (IBC), dan 70 jeriken. Drum dan logistik tersebut akan diisi BBM untuk digunakan sebagai solusi distribusi di wilayah yang belum dapat dijangkau mobil tangki.
Roberth menjelaskan bahwa kolaborasi antarentitas Pertamina Group menjadi kunci dalam penanganan kondisi darurat. Sinergi ini memastikan distribusi energi dapat menjangkau seluruh wilayah terdampak secara aman dan tepat waktu.
Sebelumnya, sejak 13 Desember 2025, PT Pertamina Lubricants telah menyalurkan total 740 drum merah putih, 10 unit IBC, dan 80 jeriken, yang seluruhnya diperuntukkan untuk mempermudah suplai BBM di daerah terdampak bencana di Aceh. Langkah-langkah ini memperlihatkan komitmen berkelanjutan Pertamina dalam mendukung pemulihan masyarakat.
Koordinasi dengan Pemerintah dan Mitra Logistik
Pertamina Patra Niaga menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat terkait, dan mitra logistik. Hal ini dilakukan agar penyaluran energi berjalan lancar sebagai bagian dari dukungan terhadap pemulihan masyarakat dan perekonomian daerah terdampak.
Distribusi energi yang efektif melalui jalur laut dan berbagai sarana pendukung ini diharapkan dapat mempercepat aktivitas ekonomi dan kebutuhan rumah tangga masyarakat Aceh yang terdampak bencana. Strategi ini juga menjadi contoh tata kelola energi yang adaptif di situasi darurat.
Dengan kesiapan armada laut dan sarana distribusi tambahan, Pertamina dapat memastikan pasokan energi tetap aman, efisien, dan tepat waktu. Hal ini menjadi salah satu upaya penting perusahaan dalam memastikan masyarakat tidak kekurangan energi, meski kondisi wilayah masih menghadapi keterbatasan akibat bencana alam.
Secara keseluruhan, pengiriman logistik energi ini menegaskan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk selalu hadir di tengah masyarakat, menjaga pasokan energi, dan mendukung pemulihan wilayah terdampak bencana. Keberhasilan distribusi ini juga diharapkan mendorong aktivitas ekonomi tetap berjalan normal di Aceh.